Day: Desember 2, 2011

Biadab Perusahaan Pembunuh Orangutan

Posted on Updated on


orangutan (pongo pygmaeus)

Nasib yang tragis menimpa puluhan ekor orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus). Sebuah Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dari Malaysia bernama Metro Kajang Holdings (MKH) Berhad, yang mengelola perkebunan Kelapa Sawit di Muara Kaman Kalimantan Timur telah melakukan pembantaian terhadap puluhan orangutan di lokasi perkebunan mereka.

Empat orang termasuk satu orang selevel manajer perusahaan Malaysia tersebut saat ini ditahan dan diperiksa oleh yang berwajib di Kalimantan Timur. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka setelah terindikasi melakukan pembantaian terhadap orangutan.

“Di saat penyelidikan pembantaian orangutan sedang berlangsung, orangutan dewasa malah ditemukan babak belur di kawasan perkebunan mereka,” ujar Juru Kampanye dari Centre for Orangutan Protection, Daniek Hendarto, Selasa (22/11/2011).

Menurut Daniek, perusahaan Malaysia telah menginjak hukum dan Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya diinjak-injak oleh MKH Berhad.

“Cukup adalah cukup saatnya MKH Berhad dan perusahaan-perusahaan Malaysia hengkang dari Indonesia. Sudah cukup mereka membuat masalah bagi Indonesia,” terangnya.

Orangutan saat ini memang lazim dianggap sebagai hama pada perkebunan Kelapa sawit karena kehadirannya akan merusak tanaman sawit. sehingga banyak para pekerja Perkebunan Kelapa sawit yang mengejar, menganiaya dan membunuh orangutan tersebut. Diindikasikan bahwa pembantaian orangutan juga dilakukan oleh perusahaan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang lain.

Orangutan ini dibantai di lokasi perkebunan

Banyak Orangutan yang ditemukan dalam kedaan luka-luka dan banyak bayi orangutan ditemukan dalam kedaan tak berdaya karena induknya telah mati dibunuh. Selama Ini penegakan hukum atas pembantaian dan pembunuhan orangutan ini belum terlaksana. Saat ini belum ada yang dihukum akibat pelanggaran seperti ini.

Principal Centre for Orangutan Protection (COP) Hardi Baktiantoro, mengapresiasi kinerja aparat keamanan terkait pembantaian orang utan (pongo pygmaeus) di Muara Kaman, Kalimantan Timur (Kaltim).

Orangutan yang berhasil dibunuh

Selama ini pembukaan perkebunan kelapa sawit telah merambah hutan yang semula merupakan habitat asli orangutan. Ribuan hektar habitat orangutan itu telah berubah menjadi lajur lajur tanaman kelapa sawit. Jadi jelas bahwa Perusahaan-perusahaan itu telah merebut habitat asli orangutan. Perlu ketegasan pemerintah dalam mengeluarkan ijin pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit untuk masa-masa yang akan datang.

Belum lama ini  sebuah kebun binatang yang jauh dari habitat asli orangutan telah mengembalikan seekor orangutan yang ada di kebun binatang mereka. PerthZoo sebuah kebun binatang di Australia belum lama ini mengembalikan seekor orangutan yang menghuni kebun binatang mereka dan melepaskannya di Taman Nasional Bukittigapuluh di Propinsi Riau, orang utan itu diberi nama SEMERU, ia dilepaskan tiga minggu yang lalu. Bahkan saya mendapatkan Email dari efriends@perthzoo.wa.gov.au  yang memberikan reportase perkembangan SEMERU di habitat aslinya hutan Taman Nasional Bukittigapuluh berikut isi email mereka:

Thank you

Thank you for lending a hand to Sumatran Orangutans by showing your support for Perth Zoo’s conservation work in Indonesia. Perth Zoo-born Sumatran Orangutan Semeru was recently released into a protected rainforest in Sumatra as part of international efforts to re-establish a population of the critically endangered species in the wild. Follow his progress below.

Latest news

Semeru’s second week in the rainforest – From Kylie Bullo, Perth Zoo Senior Orangutan Keeper, at the release station in Bukit Tigapuluh, Sumatra, Indonesia. 

Semeru took on a new identity at the beginning of his second week of release, behaving like a wild orangutan. Rising early, he gorged on wild rotan fruit with his two travelling companions, Candy and Violet – two female orangutans with excellent forest skills. He also met a 14 year old newly-released female orangutan named Barcelona. Read more.

Semeru’s third week in the rainforest – Semeru has continued to develop valuable forest skills as more time passes here at Bukit Tigapuluh. The highlight of week 3 would have to be the improvement in Semeru’s nest building in the late afternoons. Semeru seems to have realised that he is responsible for his own night time comfort in the jungle and therefore his nest building has greatly improved.Read more.

SEMERU yang lahir di Kebun Binatang Perth sudah 3 minggu menghuni Taman Nasional BukitTigapuluh Riau
SEMERU sudah berkawan dengan VIOLET yang telah dilepas terlebih dahulu

Kalau mereka yang jauh di sana saja sangat peduli dengan kelestarian orangutan di wilayah kita, mengapa kita sendiri acuh dengan nasib satwa liar yang sedang mengalami kemusnahan ini.  Tepuk dada tanya hati.

***dari beberapa sumber