Day: Desember 31, 2011

Semoga tidak Terganggu

Posted on Updated on


Dahlan Iskan

Beberapa hari hari tidak mengikuti perkembangan berita nasional, cukup membuat sedikit terkejut ketika konstelasi perkembangannya menapak pada satu fenomena baru yang memang sebenarnya sudah saya bayangkan. Di tengah kesibukan kegiatan semua sektor, baik swasta maupun pemerintah. saya mengamati ada satu titik yang menonjol. Sebuah ikon yang sudah lama bertransformasi dan nampaknya berkembang menjadi semakin besar.

Ikon itu adalah Dahlan Iskan, semula hanya dikenal sebagai Bos dari Sebuah Grup surat kabar di Indonesia. Tetapi karirnya menjadi cemerlang setelah dengan tiba-tiba ditunjuk untuk menahkodai BUMN Listrik di Indonesia yang saat itu mempunyai reputasi buruk karena kinerjanya yang sangat jelek dengan pelayanan yang sangat mengecewakan. Bahkan dalam tulisannya Dahlan Iskan menggambarkan kekecewaan para pelanggan PLN dengan melansir sebuah berita bahwa pernah  para pendemo berniat menjemur seorang Manajer PLN  karena kekecewaan yang sangat dengan seringnya kejadian pemadaman listrik saat itu, komentarnya “mungkin para pendemo itu menyangka bahwa manajer PLN itu kalau dijemur akan bisa mengeluarkan listrik” .

Reputasi Dahlan Iskan semakin menanjak ketika tiba-tiba ditengah semangatnya membenahi PLN yang mulai terlihat keberhasilannya, dia diminta oleh Presiden menjadi menteri memimpin Kementerian Negara BUMN. Sebuah pos jabatan menteri yang sangat strategis karena langsung menangani ratusan perusahaan BUMN yang bermacam-macam kondisinya, ada perusahaan BUMN yang bagus dengan keuntungan yang trilyunan, ada juga perusahaan BUMN yang sekarat dengan beban hutang yang jumlahnya juga milyaran. Sebuah tantangan besar apalagi perusahaan BUMN ini dikenal juga sebagai sapi perahan dari berbagai kepentingan di Indonesia.

Berita tentang sang menteri ini kian hari kian santer, manuvernya yang lincah dengan kemampuan komunikasi yang tinggi dan penganut gaya free style ini, menjadikan ikon Dahlan Iskan menjadi semakin menebal. Saya memperhatikan Dahlan Iskan nampaknya menjadi sumber berita yang tak pernah kering dri para pemburu warta. Tindakan Dahlan Iskan naik KRL komutter tanpa pengawalan, makan soto di depan stasiun Bogor dan naik ojek ke istana Bogor, menjadi makanan yang hangat bagi para pewarta.

Dahlan Iskan saat ini menjadi perbincangan hangat para pengamat di Indonesia, baik pengamat politik,  ekonomi maupun budaya, bahkan seorang wartawan asingpun pernah menurunkan tulisan yang diterbitkan oleh streets time Singapore  tentang Dahlan Iskan.

Kabar terakhir yang membuat saya tertegun adalah adanya beberapa pengamat yang mulai berani mewacanakan Dahlan Iskan untuk menduduki RI I, sesuatu yang sebenarnya terlalu cepat dan menurut saya bisa mengganggu konsentrasi Dahlan Iskan dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Negara BUMN. Bak tanda start yang mulai dikibarkan, dengan cepat banyak Parpol yang mulai pula berebut menggandeng Dahlan Iskan baik untuk wacana sebagai Presiden maupun sebagai wakil Presiden.

Sebenarnya wajar karena dilihat dari rekam jejak Dahlan Iskan, selama ini tidak ada yang cacat, bahkan kelihaiannya dalam memainkan gaya kepemimpinan free style, telah menghasilkan banyak keberhasilan. Hanya saja isu wacana pencalonan Presiden ini agaknya akan mengganggu konsentrasi Dahlan Iskan dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Negara BUMN yang membawahi ratusan BUMN dan sedang berusaha mengentaskan beberapa BUMN dhuafa, agar dapat meraih profit dan menjadi BUMN yang sehat, dan ini adalah tugas yang sangat berat. Sebagai contoh Dahlan Harus mengadakan rapat dengan jajaran Pemimpin dan Karyawan Merpati sampai selama 6 jam non stop bahkan harus membuat sayembara ide terbaik yang hadiahnya adalah 1 unit mobil AVANZA yang diambil dari kantong pribadinya.

Demikian berat tugas Dahlan Iskan sebagai Menteri Negara  BUMN, tentunya akan sangat terganggu jika harus menghadapi pewacanaan yang semakin liar mengenai dirinya untuk jabatan Presiden.  Karena dia harus mengalihkan perhatiannya ke kanan dan ke kiri serta menghadapi urusan politik yang selama ini dihindarinya.

Selamat bertugas Pak Dahlan Iskan semoga anda tidak terganggu dengan perkembangan politik saat ini, bravo…. walaupun dalam hati saya, saya memang menginginkan seorang presiden seperti anda.

***Mahmud Arifien