Day: Desember 8, 2011

Gerhana Bulan Total 10 Desember 2011

Posted on Updated on


Gerhana bulan akan kembali terjadi tanggal 10 Desember 2011

Bagi anda yang belum punya agenda malam ahad depan maka sebaiknya agendakan juga kegiatan malam ahad itu dengan menyaksikan gerhana bulan total yang dapat disaksikan di seluruh wilayah indonesia. Gerhana bulan total kali ini akan berlangsung cukup lama yaitu dari pukul 19:45 WIB sampai dengan 11:15 WIB.  Sedangkan fase Gerhana total akan berlangsung selama 29 menit yaitu dari 21:14  WIB sampai dengan  21:43 WIB.

Gerhana bulan terjadi karena bulan dalam orbitnya memasuki bayang-bayang bumi sehingga cahaya matahari akan terhalang dan bulan seolah olah hilang di kegelapan malam atau sinarnya menjadi sangat redup. Pada saat di bumi mengalami gerhana bulan maka sesunguhnya di bulan sana terjadi gerhana matahari. Maka sangat penting sebenarnya bagi para ilmuwan NASA untuk berusaha melakukan misi pendaratan ke bulan bertepatan dengan kejadian gerhana bulan sehingga dapat merekam gambar gambar eksotis kejadian gerhana matahari dari permukaan bulan.

Berbeda dengan gerhana bulan total pada Juni 2011 lalu, yang mengubah rona bulan menjadi merah darah, gerhana kali ini menciptakan bulan jauh lebih gelap. Warna merah kehitaman ini terjadi karena bulan berada di bagian terdalam bayangan bumi. Gerhana bulan yang akan datang baru bisa disaksikan lagi pada 2014.

Seluruh prosesi masuknya bulan ke dalam bayangan bumi, yang terhitung sebagai siklus Saros ke-135, akan berlangsung selama hampir lima jam. Siklus Saros adalah perulangan pola gerhana setiap 18 tahun.

Bulan pada ketinggian ini sangat nyaman dilihat. Gerhana bulan total kali ini dipastikan lebih banyak menyedot perhatian masyarakat ketimbang gerhana bulan pada Juni lalu. Alasannya, gerhana terjadi saat prime time (waktu utama), yaitu dari magrib hingga menjelang tengah malam.

Gerhana kali ini terjadi saat masyarakat masih terjaga dan sedang bersantai menikmati malam Ahad.

Namun Peristiwa gerhana bulan kali ini dibayang-bayangi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. Bulan Desember ini di Indonesia adalah puncak musim hujan, jadi fenomena alam langka ini terancam untuk tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Hanya beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang menurut catatan BMG belum menunjukkan musim hujan yang lebat. Langit di sana masih cukup bersih dari awan, sehingga penduduk NTB dan NTT dipastikan masih dapat menyaksikan gerhana bulan tersebut dengan mata telanjang.

Untuk mengakomodasi antusiasme masyarakat menyaksikan gerhana bulan 10 Desember ini maka  jika langit mendung, Observatorium Bosscha dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyiapkan fasilitas live streaming melalui halaman situs http://kominfo.go.id. Tayangan langsung gerhana ini disiarkan dari enam titik pengamatan di seluruh Indonesia, yaitu Lembang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Pekanbaru, dan Mataram.

Titik pengamatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia membuka potensi kondisi langit yang lebih cerah. Juni lalu, tayangan langsung gerhana mendapat sambutan dari masyarakat. Itu terbukti dari tingkat kunjungan halaman Internet yang mencapai 5.000 pengunjung secara bersamaan. Membeludaknya jumlah pengunjung sempat melumpuhkan dua server yang disediakan Kementerian.

Belajar dari pengalaman tersebut, Kementerian meningkatkan kapasitas server menjadi tiga unit ditambah dengan peningkatan bandwidth dan resolusi gambar. Dengan demikian, tayangan langsung gerhana melalui Internet diharapkan bisa lebih lancar.

Bagi anda yang tidak puas dengan live streaming dari Kemenkominfo ada satu alternatif menikmati gerhana bulan ini menggunakan perangkat lunak stellarium yang menyediakan simulasi gerhana dalam waktu yang sama dengan kejadian gerhana bahkan bisa diulang ulang untuk melihat fase-fase gerhana tersebut. Bahkan kita bisa menikmati kembali gerhana matahari total yang pernah terjadi di Indonesia pada tanggal 11 Juni 1983. Juga kita bisa menikmati gerhana-gerhana di belahan bumi yang lain, juga gerhana-gerhana yang belum terjadi. Bagi anda yang ingin mendapatkan perangkat lunaknya silakan mengunduhnya gratis  di sini.

Gerhana Bulan 10 Desember 2011 dilihat dari Stellarium

Planetarium Jakarta di Cikini membuka pintu buat masyarakat yang akan menyaksikan gerhana bersama-sama. Beberapa teleskop jinjing telah disiapkan untuk pengamatan yang dilakukan di atas atap planetarium. Sementara itu, pengamatan yang sama dilakukan di Planetarium Tenggarong, Kalimantan Timur. Satu teleskop disiapkan untuk dipakai guna pengamatan bersama.

Aksi Bakar Diri di depan Istana Presiden

Posted on Updated on


bakar diri di depan istana

Aksi bakar diri di depan istana adalah satu hal yang serius. Ini adalah protes yang sangat keras terhadap kinerja pemerintah. ini adalah salah satu bentuk keputusasaan masyarakat atas kondisi kehidupan yang semakin berat. Orang-orang sudah mulai putus asa dengan kondisi saat ini. Pemerintah yang tak mampu menyejahterakan rakyat, pemerintah yang terbelit kasus korupsi, pemerintah yang seperti yak berdaya, sehingga harapan-harapan yang pernah digantungkan di pundak petinggi pemerintah hanya tinggal menjadi harapan yang hampa tanpa asa.

“Terjadinya aksi bakar diri di depan Istana negara adalah peringatan serius kepada presiden SBY-Boediono dan jajaran pemerintahannya, bahwa kemiskinan yang semakin meluas telah berada pada tahap mengkhawatirkan di level masyarakat, seperti bertindak nekad karena kehilangan harapan hidup,” ujar Ketua DPN Repdem, Masinton Pasaribu, Kamis (08/12/2011)

Masinton menandaskan, laporan pemerintah menurunnya kemiskinan berbanding terbalik dengan kenyataan dan harapannya rakyat. Ini, katanya lagi, disebabkan karena pemerintahan SBY-Boediono dengan menteri-menterinya terlalu mementingkan pencitraan semu.

Masyarakat selalu disuguhi berita tentang tidak tuntasnya KPK dalam memproses kasus Korupsi, berita tentang anggota partai yang justru menjadi pelaku tindak pidana korupsi. Juga pemberantasan korupsi tebang pilih yang tidak menyentuh kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan lingkar kekuasaan seperti kasus bail out bank century, kasus pengadaan gerbong kereta api, kasus Hambalang dan suap sesmenpora yang melibatkan pengurus partai, Belum lagi kasus mafia pajak, dan lain-lain yang melahirkan frustrasi dan ketidak percayaan rakyat kepada pemerintahan

Masyarakat juga disuguhi tontonan gaya hidup hedonis dari sinetron-sinetron yang sangat bertolak belakang dengan kondisi mereka. Juga gaya hidup hedonis dari sebagian pejabat dan kerabatnya. Semua itu sangat mengecewakan dan membuat sebagian masyarakat menjadi putus harapan.